Minggu, 04 Desember 2011

Kartini Jaman Dulu dan Kartini Jaman Sekarang


Sebelumnya aku mau ucapin “Selamat Hari Kartini”
Jujur, mengingat hari Kartini saat ini, hati miris bukan main, sedih tiada tara. Bagaimana ngga nangiz…. sungguh jauh beda Kartini jaman dulu dengan Kartini saat ini.
Wanita jaman dulu ikut berperang membantu para pejuang, mereka terjun ke medan pertempuran dengan membawa kotak obat P3K.
Wanita jaman sekarang, kebanyakan maju ke pertempuran dengan kondom berbagai merek di dalam tas. Wanita jaman sekarang, malah menyuruh dan menggoda para lelaki untuk berbuat hal - hal gila, mulai dari korupsi hingga selingkuh.
Saya tidak munafik, kalau saya adalah pria yang suka wanita.
Tapi satu hal yang tidak di pahami para wanita, lelaki berbuat karena ada kesempatan.
Dan satu hal yang sangat beda antara wanita saat ini dengan wanita jaman dulu. Wanita jaman dulu, kehormatan dan mahkota paling berharganya adalah harga dirinya.
Tapi yang terjadi pada wanita saat ini, mahkota dan yang paling berharga adalah Rambut dan Uang.

Mereka tidak perduli lagi dengan harga diri, karena harga diri bisa dibeli. Itulah kenyataan yang terjadi saat ini.
(Aku ga bilang semua wanita, tapi mayoritas yah gitu : Contoh, Melinda, Cut Tari, Luna Maya dll).


Yang membuat hati semakin miris adalah, tingkat prostitusi dibawah umur saat ini jauh meningkat di banding tahun - tahun sebelumnya.
Dulu, jaman saya sekolah di SMP, pegang tangan wanita aja rasanya gimana.
Tapi sekarang, berciuman bahkan berhubungan intim sudah menjadi kewajiban bagi mereka yang sedang berpacaran. Se-akan hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa.

Bahkan di tempat - tempat hiburan malam, mulai dari warung remang - remang, cafe pinggir jalan, diskotik dan hiburan high class lainnya banyak terdapat wanita - wanita yang masih ber-usia belasan tahun.
Penari - penari telanjang dan striptise di beberapa tempat hiburan malam di Jakarta dan beberpa kota besar di Indonesia menjadi bukti hal tersebut. (Pasti diantara pembaca udah pada tau lah tentang dimana tempat-tempat gitu, apalagi mahkluk2 malam)…..
Wanita - wanita sekarang banyak di Ekploitasi para pelaku bisnis hanya untuk mengeruk keuntungan.

Sediiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih………………tapi apa daya…..mata hanya bisa melihat…..
Satu hal yang sangat membuat sedih, bagaimana tidak para wanita - wanita yang jadi TKW, mulai dari Timur Tengah hingga ke Asia Pasifik.
Pemerinta selalu mengatakan mereka adalah PAHLAWAN DEVISA, tapi pemerintah selalu diam dan menutup mata disaat diantara para TKW tersebut mengalami kekerasan.
Selama ini bagaimana kita lihat, ketidak becusan pemerintah dalam mengatasai hal tersebut. Mungkin selama ini anda hanya bisa membaca informasi.
Tapi tahukah anda…?????
Bahwa di luar negeri sana, para TKW ini banyak yang di jadikan sebagai budak nafsu para lelaki hidung belang, banyak di penjara karena melakukan kesalahan atau kabur dari majikan. Sekali lagi pemerintah diam dan menutup mata terhadap hal tersebut.
Hal inilah yang tidak di fahami oleh pemerintah dan para anggota dewan yang malah sibuk mengurusi dapur dan perut mereka masing - masing.

Padahal, tidak lama lagi, kita akan melihat para wanita Indonesia yang akan lulus dari SMU/SMK akan bingung mencari pekerjaan. Adakah pemerintah berfikir untuk membuka lowongan kerja bagi mereka, dari pada harus memikirkan gedung yang nantinya hanya sebagai tempat maksiat di Jakarta, lebih baik uang tersebut di buatkan modal untuk membuka lowongan pekerjaan.
Karena diantara para wanita - wanita tersebut, yang menjadi alasan mereka melakukan hal tersebut masih tetap sama seperti alasan yang dulu, masih tetap pada alasan classic, yaitu: “PERMASALAHAN EKONOMI”
Jadi, percaya tidak percaya, jika pemerintah bisa mensejahterakan Rakyatnya, niscaya kekerasan dan prostitusi akan hilang.

Wahai kartini - kartini Indonesia, bangkitlah dan jangan mau di perbudak HARTA dan NAFSU SYETAN.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More