Selasa, 19 Juni 2012

Pemerintah Siapkan Plat Biru Untuk Mobil Mewah.

Permasalahan pembatasan BBM bersubsidi untuk mobil mewah akhirnya mulai menemui titik terang. Pemerintah akan menyiapkan pelat nomor berwarna biru untuk mobil mewah agar tidak bisa membeli BBM subsidi. Benarkah?

“Nah, sekarang kami sudah menemukan caranya, nanti (mobil mewah itu) diberi pelat dengan warna berbeda,” ujar Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman.

Andy menyebut, saat ini sudah ada tiga warna pelat kendaraan, yakni pelat hitam untuk kendaraan pribadi, pelat merah untuk kendaraan instansi pemerintah, dan pelat kuning untuk kendaraan umum. “Untuk mobil kelas atas ini, nanti diberi pelat yang warnanya beda, misalnya warna biru. Jadi, kalau di SPBU, mobil-mobil dengan pelat ini tidak boleh membeli BBM subsidi,” katanya.


Ciricara.com

Andy mengatakan mobil mewah yang akan mendapat pelat khusus ini disesuai dengan kapasitas mesinnya (cc) dan tahun keluarannya. “Yang jelas, kalau cc nya besar atau keluaran baru, pasti masuk kategori ini. Tapi, batasan pastinya masih dimatangkan,” ucapnya.

Menurut Andy, potensi kecurangan yang akan dilakukan oleh pemilik mobil mewah tentu masih ada. Apalagi mengganti warna pelat nomor itu terhitung sangat mudah. “Pembedaan warna pelat ini untuk mempermudah identifikasi,” ujarnya,

Untuk mencegah praktek kecurangan tersebut, Andy menjelaskan kalau pemerintah akan menyediakan sistem khusus untuk membeli BBM subsidi. Ia mengklaim nantinya pemilik kendaraan umum dan mobil pribadi dengan cc kecil atau keluaran tahun lama akan mendapatkan kartu khusus untuk membeli BBM subsidi.

Pembatasan BBM subsidi ini dianggap sebagai solusi terbaik agar subsidi yang diberikan pemerintah bisa tepat sasaran. Apalagi jika mengingat belakangan ini banyak mobil mewah yang mengisi BBM subsidi karena harga BBM non subsidi yang naik jadi Rp 10.200 per liter.

Namun, hingga saat ini pemerintah belum memberikan penjelasan secara pasti kapan pembatasan BBM mobil pelat biru itu akan dilaksanakan. Pasalnya pemerintah masih berkonsentrasi dengan masalah penimbunan BBM subsidi yang sedang marak terjadi.

Sabtu, 02 Juni 2012

Dialog Abu Hanifah dengan Atheis (lemah Iman wajib masuk)

KAPAN ALLAH ADA

Atheis : Pada tahun berapa Robbmu dilahirkan?
Abu Hanifah : Allah berfirman: 'Dia [Allah] tidak melahirkan & tidak dilahirkan.
Atheis : Pada tahun berapa Dia berada?
Abu Hanifah : Dia berada sebelum adanya sesuatu
Atheis : Kami mohon diberi contoh yang lebih jelas dari kenyataan!
Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka empat?
Atheis : Angka tiga.
Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka tiga?
Atheis : Angka dua.
Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka dua?
Atheis : Angka satu.
Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu?
Atheis : Tidak ada angka [nol].
Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada angka lain yang mendahulinya, kenapa kalian heran kalau sebelum Allah yang Maha satu yang hakiki tidak ada yang mendahului-Nya?


II. MAKSUD ALLAH MENGHADAPKAN WAJAH
Atheis : Kemana Robbmu menghadapkan wajahnya?
Abu Hanifah : Kalau kalian membawa lampu digelap malam, kemana lampu itu menghadapkan wajahnya?
Atheis : Keseluruh penjuru.
Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu yang cuma buatan itu, bagaimana dengan Allah Ta'ala, nur cahaya langit dan bumi.

III. ZAT ALLAH

Atheis : Tunjukkan kepada kami zat Robbmu, apakah ia benda padat seperti besi, atau benda cair seperti air, atau menguap seperti gas?
Abu Hanifah : Pernahkan kalian mendampingi orang sakit yang akan meninggal?
Atheis : Ya, pernah.
Abu Hanifah : Semula ia berbicara dengan kalian dan menggerak-gerakan anggota tubuhnya. Lalu tiba- tiba diam tak bergerak. Nah apa yang menimbulkan perubahan itu?
Atheis : Karena rohnya telah meninggalkan tubuhnya
Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu kalian masih ada disana?
Atheis : Ya, masih ada.
Abu Hanifah : Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu benda padat seperti besi, atau cair seperti air atau menguap seprti gas?
Atheis : Entahlah, kami tidak tahu.
Abu Hanifah : Kalau kalian tidak bisa mengetahui bagaimana zat maupun bentuk roh yang hanya sebuah makhluk, bagaimana kalian bisa memaksaku untuk mengutarakan zat Allah Ta'ala?!!

IV. DIMANA ALLAH

Atheis : Dimana kira'kira Robbmu berada?
Abu Hanifah : Kalau kami membawa segelas susu segar ke sini, apakah kalian yakin kalau didalam susu itu terdapat zat minyaknya [lemak]?
Atheis : Tentu
Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku dimana adanya zat minyak itu?
Atheis : Membaur dalam seluruh bagiannya
Abu Hanifah : Kalau minyak yang makhluk itu tidak ada tempat khusus dalam susu tersebut, apakahlayak kalian meminta kepadaku untuk menetapkan tempat Allah Ta'ala?!

V. TAKDIR ALLAH

Atheis : Kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, lalu apa kegiatan Robbmu kini?
Abu Hanifah : Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang tidak dijelaskan.
Atheis : Kalau ada orang masuk ke surga itu ada awalnya,kenapa tidak ada akhirnya? Kenapa di surga kekal selamanya?
Abu Hanifah : Hitungan angka pun ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya.
Atheis : Bagaimana kita bisa makan dan minum di surga tanpa buang air kecil & besar?
Abu Hanifah : Kalian sudah mempraktekkanya ketika kalian ada di perut ibu kalian. Hidup dan makan minum selama sembilan bulan, akan tetapi tidak pernah buang air kecil dan besar disana. Baru kita melakukan dua hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia.
Atheis : Bagaimana kebaikan surga akan bertambah dan tidak akan habis-habisnya jika dengan dinafkahkan?
Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatu di dunia, yang bila dinafkahkan malah bertambah banyak, seperti ilmu. Semakin diberikan ilmu kita semakin berkembang dan tidak berkurang.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More